HAMPIR enam tahun vakum, grup musik asal Semarang, Powerslaves kembali menggebrak panggung musik Indonesia. Sebuah single bertajuk "Jangan Kau Mati" pun diusung sebagai pelepas rindu dengan penggemar lama dan baru. "Kembalinya Powerslaves bukan karena kami tergoda melihat band-band baru yang meraih popularitas, tetapi sebagai bentuk kerinduan kami dalam bermusik," kata Heidy, vokalis Powerslaves ketika ditemui VIVAnews di Studio ARCI, Menteng, Kamis 22 Juli 2010.
Download lagunya di sini: Powerslaves - Jangan Kau Mati
Sejak melepas album kelima, Gak Bisa Mati tahun 2004, personel Powerslaves memiliki kesibukan sendiri-sendiri. Heidy sendiri bekerja pada sebuah majalah anak-anak. "Suatu ketika muncul keinginan di hati saya untuk nge-band lagi. Ternyata keinginan itu menjadi doa," ujarnya. "Tiba-tiba Anwar (pemain bass) dan Acho (gitar) menghubungi saya. Dari situlah kemudian kami kembali nge-band dan menghidupkan Powerslaves," tambahnya. Sedangkan Anwar mengakui, buat mereka bisa kumpul lagi dan main musik sudah senang. "Ketika akhirnya kami bergabung dengan Irgo Ramayana Records untuk merilis album lagi, maka ini adalah rejeki," kata dia.
Setelah single "Jangan Kau Mati" diluncurkan, mereka pun bersiap melepas mini album berisi empat lagu, perpaduan dari dua lagu lama dan dua lagu baru, yaitu My Girl, Jangan Kau Mati, Malam Ini, dan Andai Kata. Hampir semua lagu Powerslaves diangkat dari kisah nyata. "Lagu Jangan Kau Mati itu pengalaman sejati saya. Waktu itu, istri saya sakit keras. Saya sedih dan takut kehilangan dia. Dari situlah muncul ide Jangan Kau Mati," papar Acho. "Ya, cinta sejati seorang lelaki terhadap istrinya," timpal Anwar.
Sementara itu, untuk rencana show sudah dirancang. Menurut Acho, Agustus nanti mereka akan show di beberapa kota di Jawa, seperti Yogya, Solo, Purwokerto dan Semarang. "Setelah Lebaran, show kami lanjutkan di beberapa daerah," ujarnya.
Powerslaves kali pertama terbentuk tahun 1991 di Semarang, Jawa Tengah. Band yang mengusung musik rock 'n roll dan blues ini, diawaki oleh Heidy (vokal), Kolem (gitar), Randy (gitar), Vidi (drum) dan Wiwik (keyboard). Lalu, personel berganti. Masuk Anwar Fatahillah (bass) dan Acho Jibrani (gitar).
Kini, Powerslaves bersisa tiga personel lama, yaitu Heidy, Anwar dan Acho. Namun, untuk kebutuhan rekaman dan manggung, mereka dibantu tiga additional player, yaitu Virdy (drum) Robby (gitar) dan Franky (keyboard). Meski telah lama vakum, namun penggemar mereka tetap setia. Bahkan, Powersslaves pun mempunyai penggemar-penggemar baru. "Terbukti, ketika kami manggung di Solo dan Yogya beberapa waktu lalu, penonton kami bukan hanya penggemar yang dulu, tetapi juga anak-anak remaja. Bahkan, yang membuat kami kaget, banyak remaja yang bisa menyanyikan lagu kami secara utuh. Intinya, kita kembalikan musik rock yang dulu sempat berjaya," tutur Heidy.
Ternyata, tambahnya, para remaja itu tahu Powerslaves dan lagu-lagu Powerslaves dari orangtua mereka. "Ya, mereka tahu lagu kami dari orangtua dan om mereka. Itu yang membuat kami makin antusias untuk kembali ke dunia musik bersama Powerslaves," kata Anwar.
Sumber: http://id.omg.yahoo.com
Foto: http://garut.olx.co.id
Kamis, 22 Juli 2010
Powerslaves Kembalikan Kejayaan Musik Rock Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Salut Buat Power Slaves!
BalasHapusTerus semangat!salam!
Salut dah gw dukung terus musik Indonesia pokoknya
BalasHapus